Home » » TIADA HARI TANPA TERROR

TIADA HARI TANPA TERROR

Tidak ada bosannya, teroris Amerika Serikat yang direstui oleh penguasa Pakistan melanjutkan tindakan terorismenya untuk membunuhi kaum Muslim di negeri itu setiap harinya. Tanpa Khilafah, darah kaum Muslim terus membanjiri bumi, tanpa ada pembelaan dari saudaranya. Setidaknya lima belas orang tewas dan lainnya terluka dalam dua serangan terpisah pesawat tak berawak milik teroris AS di wilayah barat laut Pakistan yang berbatasan dengan Afghanistan.

Dalam serangan pertama yang terjadi di pinggiran Miramshah, kota utama di distrik suku Waziristan Utara, pesawat tak berawak Amerika menembakkan dua belas rudal ke beberapa bangunan di desa Dargah Mandi pada dini hari Rabu, 12 orang syahid. Serangan itu menghancurkan sejumlah bangunan, menyebabkan kepanikan di desa.

"Pesawat tak berawak AS datang para warga desa mulai berteriak dan berlarian kesena kemari dan berteriak, lari, pesawat datang," kata seorang warga suku setempat.

Para pejabat Amerika, seperti biasa menyembunyikan muka jahatnya dengan berdali bahwa serangan menjelang fajar tersebut menargetkan persembunyian militan. Tiga orang lainnya juga tewas dalam serangan pesawat tak berawak teroris AS di desa Payekhel di distrik Datta Khel di Waziristan Utara pada hari Rabu.

Amerika Serikat acapkali menyerang wilayah kesukuan Pakistan degan mengklaim serangan udara menargetkan para militan. Bagaimanapun juga, sebagian besar serangan mengakibatkan korban sipil. Kata-kata 'militan', 'ekstrimis' dan 'teroris' menjadi pelegal pembunuhan teroris nyata Amerika terhadap kaum Muslim. Dunia pun tersihir oleh kampanye busuk Amerika tersebut, sehingga tak ada perlawanan terhadap sikap busuk Amerika penjajah itu.

Di mana suara keadilan dunia yang akan membela kaum Muslim Pakistan, Afghanistan dan Irak yang kini darahnya telah membanjiri bumi itu? Para pegiat Hak Asasi Manusia (HAM) pun diam, PBB diam, para penguasa negeri pun diam, tentara-tentara negeri kaum Muslim pun diam. Bahkan acapkali mereka dijadikan sebagai alat untuk memuluskan kepentingan teroris Amerika tersebut.

Serangan udara yang diprakarsai oleh mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush, telah meningkat di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama. Ini menunjukkan, kata-kata Obama yang mengatakan "Amerika tidak memerangi Islam" hanyalah omong kosong belaka. Lebih dari 700 orang tewas dalam serangan pesawat tak berawak milik teroris AS sejak 2009. Lebih ari 90 persen korbannya adalah warga sipil.

Keberadaan pasukan teroris AS di Pakistan, tentu saja tidak terlepas dari campur tangan penguasa setempat yang telah menjadi jongos Amerika. Zardari telah menjadikan warga negerinya sendiri menjadi korban keserakahan dirinya untuk menyenangkan tuannya, Amerika.

source : syabab.com

0 komentar: